RSS Feed

Selasa, 11 Januari 2011

Reaksi Alergi dan Kerja Obat Antialergi

hai hai teman-teman pembaca, di tahun 2011 ini aku ingin mengawali tulisan di blogku dengan bercerita tentang alergi. Teman-teman pasti udah pernah ngerasain dong alergi itu kayak apa. Nah sekarang aku pengen berbagi tentang alergi itu seperti apa dan bagaimana kerja obat-obat antialergi.

Alergi adalah respon yang hipersensitif (berlebihan) terhadap antigen lingkungan tertentu yang disebut antigen. Satu hipotesis menjelaskan bahwa alergi adalah sisa-sisa evolusioner respon sistem kekebalan terhadap cacing parasitik. Imunoglobulin yang terlibat dalam reaksi alergi adalah IgE.

Alergen merupakan senyawa yang dapat menginduksi IgE melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Ketika alergen datang, ia akan diterima oleh Antigen Presenting Cell (APC) (misalkan makrofag). Alergen ini biasanya berupa protein yang selanjutnya akan diubah menjadi peptida. Selanjutnya peptida ini akan dipresentasikan pada Limfosit T. Limfosit T akan teraktivasi kemudian akan melepaskan sitokin.

Sitokin bekerja pada sel B sehingga sel B menjadi aktif. Sel B limfosit akan berdiferensiasi menjadi plasma sel sehingga memproduksi IgE. Kemudian IgE akan berikatan dengan reseptornya yang berada di permukaan sel mast. Respon ini disebut tersensitisasi dan biasanya belum terjadi alergi. Untuk dapat timbul respon alergi diperlukan paparan kedua (second exposure). Alergen akan berikatan dengan IgE yang sudah berikatan dengan reseptornya yang berada di permukaan sel mast sehingga akan memicu degranulasi histamin. Histamin selanjutnya akan berikatan dengan reseptornya sehingga memicu respon alergi.

Respon alergi yang terjadi seperti gambar dibawah ini :



Respon alergi yang lain yaitu seperti bersin-bersin atau sesak nafas.



Histamin sendiri sebenarnya memiliki fungsi antara lain sebagai neurotransmitter, kontrol neuroendokrin, regulasi kardiovaskuler (terkait kemampuan vasodilatator, pengaturan suhu, berperan pada sekresi asam lambung, berperan dalam reaksi alergi / anafilaksis.

Obat-obat antialergi (antihistamin 1) berikatan dengan reseptor histamin 1 sehingga dapat menghambat terjadinya respon alergi. Reseptor histamin 1 terletak di otak, otot polos saluran nafas (bronkus), gastrointestinal tract, genitourinary system, sistem kardiovaskuler, adrenal medulla, sel endotelial dan limfosit. Contoh-contoh obat yang memblokade reseptor histamin 1 yaitu :
1. Generasi I : klorfeniramin, difenhidramin, dimenhidrinat, deksklofeniramin.
2. Generasi II : astemizol, cetirizin, loratadin, terfenadin, triprolidin.
3. Generasi III : feksofenadin, deksloratadin, levocetirizin.

0 komentar:

Posting Komentar