RSS Feed

Kamis, 29 Oktober 2009

Siapa siih Farmasis itu ??

Farmasis….apa sih farmasis itu ?? Farmasis/apoteker adalah seseorang yang bekerja di apotek, bukan ? Farmasis adalah seseorang yang diberi kewenangan untuk menjadi kepala atau pendiri sebuah apotek. Tentunya bukan hanya sekedar tinggal membangun tempat penjualan obat di suatu tempat dan langsung menamainya dengan istilah apotek. Tidak, tidak sesederhana itu. Seorang Farmasis harus memerlukan suatu Surat Izin Apotek (SIA) untuk dapat mendirikan apotek di suatu tempat.

Menurut PP No. 26 tahun 1965 pada pasal 1 yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan usaha-usaha dalam bidang farmasi dan kefarmasian. Namun PP tersebut kemudian diubah dengan keluarnya PP No. 25 tahun 1965 tentang apotek bahwa apotek adalah suatu tempat tertetu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat terhadap masyarakat. Permenkes No. 922 tahun 1993 menyebutkan bahwa apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Keputusan Mentri Kesehatan No. 1332 tahun 2002 maupun Kepmenkes No. 1027 tahun 2004 sedikit mengubah pengertian apotek bahwa apotek adalah tempat tertentu dilakukannya pekerjaan farmasi dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa apotek merupakan sebuah sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Selain itu apotek juga sebagai salah satu tempat pengabdian pekerjaan apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.

Adapun tugas dan fungsi apotek adalah :
• Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
• Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
• Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

Pada proses pengajuan SIA apoteker melalui proses yang tidak singkat. Ia harus mengajukan permohonan ijin apotek ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Disini apoteker dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala BPOM untuk melakukan pemeriksaan setempat. Kemudian hasil pemeriksaan dilaporkan menggunakan formulir APT-3. Jika telah memenuhi syarat barulah SIA tersebut dapat keluar sehingga apotek dapat didirikan di suatu tempat.

Begitulah peran serta seorang apoteker dalam mengajukan permohonan SIA. Dan hal semacam ini hanya boleh dilakukan oleh seorang apoteker. Seorang apoteker tidak jauh bedanya dengan soerang dokter. Seorang apoteker dan dokter sama-sama mempelajari tentang struktur anatomi fisiologi manusia, efek farmakologi suatu obat, dan beberapa ilmu lainnya yang hampir mirip.
Orang-orang awam berpendapat bahwasannya seorang farmasis/apoteker adalah seorang “penjaga toko obat”. Padahal jika kita lihat lebih dalam seorang apoteker tidak layak disebut sebagai “penjaga toko obat”. Pendapat seperti itu sepertinya perlu kita luruskan. Kita perlu memberitahukan kepada mereka yang masih awam bahwasannya seorang apoteker harus menempuh pendidikan S-1 farmasi baru kemudian menempuh program profesi apoteker. Meskipun nantinya hanya berjualan obat, seorang apoteker telah diajari bagaimana obat itu akan bereaksi di dalam tubuh pasien, bagaiman efeknya, bagaimana efek sampingnya, seorang apoteker telah mendapat pelajaran seperti itu. Berbeda dengan tukang jualan obat di warung-warung yang hanya mengenal merk dagang obat saja tanpa mengenal apa kandungannya dan apa efeknya. Seorang apoteker juga harus melakukan Sumpah Apoteker seperti layaknya seorang dokter yang harus melakukan Sumpah Dokter.

Jadi seorang apoteker bukan hanya “tukang jualan obat”, melainkan seorang apoteker adalah tenaga kerja yang mengabdikan diri pada bidang kesehatan serta memiliki kemampuan pada bidang kesehatan. Jadi, sebenarnya jika anda ada keluhan-keluhan penyakit-penyakit ringan dalam diri anda, anda dapat menanyakan langsung kepada apoteker penanggung jawab apotek tersebut tanpa harus langsung ke dokter, dalam lingkup konsultasi ringan tentang penyakit tanpa bayar mahal ke dokter..... ^_^.

Selasa, 20 Oktober 2009

yyuuukk...Kenali beberapa jenis penyakit !!!

Banyak sekali kita ketahui berbagai jenis penyakit. Kita ambil satu contoh penyakit batuk. Banyak sekali diantara kita yang sering sekali mengabaikan batuk. Padahal batuk itu jika diabaikan bisa berakibat fatal pada organ-organ yang bersangkutan. Misal paru-paru, tenggorokan bahkan kadang bisa berefek pada timbulnya demam. Disini saya ingin sekali berbagi kepada teman-teman tentang definisi berbagai jenis penyakit ringan dan juga bagaimana cara pengobatannya. Saya fikir bacaan yang saya buat ini memang cukup sederhana, namun saya yakin banyak yang bisa kita ambil dari dalamnya.

Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh oleh upaya pertahanan tubuh untuk melawan penyakit. Demam atau naiknya suhu tubuh harus diwaspadai apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas dirumah. Analgesic-antipiretik merupakan obat untuk meringankan demam tersebut. masyarakat lebih mengenal dengan nama Parasetamol/ibuprofen (Para asetil amino fenol/Asetaminofen). Obat ini banyak dijual dipasaran karena mampunyai efek samping yang ringan.
Analgesic merupakan penghilang rasa sakit pada sendi dan nyeri. Contohnya seperti Aspirin, Ibuprofen. Sedangkan antipiretik merupakan penurun panas. Contohnya Parasetamol.
Obat analgesic-antipiretik yang banyak beredar di Indonesia antara lain :

a. Parasetamol
Kandungan obat ini antara lain : parasetamol 120 mg/5 ml sirup. Obat ini dapat mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan panas. Obat ini mempunyai efek samping antara lain : reaksi hipersensitif, dosis tinggi, merusak hati. Dosis : orang dewasa 3-4 x 4 sendok teh sehari, anak 8-12 tahun 3-4 x 2-4 sendok teh sehari, anak 1-6 tahun 3-4 x 1-2 sendok teh, anak < 1 tahun3-4 x ½-1 sendok teh. Tiap botol 60 ml.

b. Anafen
Kandungan obat ini antara lain : ibuprofen 100 mg/5 ml. Obat ini dapat menurunkan demam pada anak-anak, meringankan nyeri ringan sampai sedang. Kontraindikasi : tukak peptic berta, hipersensitifitas, penderita dengan gejala asma, rhinitis atau urtikaria, kehamilan trimester ketiga. Dosis : dewasa 3-4 x sehari 200 mg, anak-anak dosis anjuran 20 mg/kg BB terbagi, 1-2 tahun 3-4 x sehari 50 mg (2,5 ml), 3-7 tahun 3-4 x sehari 100 mg (5 ml). 8-12 tahun 3-4 x sehari 200 mg (10 ml). Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 1 tahun. Harus diminum sesudah makan. Komposisi botol 60 ml dengan harga Rp 10.000,00.

c. Allogon
Kandungan obat ini antara lain : asam mefenamat 250 mg ; 500 mg. Indikasi : sakit gigi, sakit kepala, pegal otot dan sendi. Kemasan : (HNA+) blister 4 kaplet 250 mg dengan harga Rp 1.100,00 ; 2x10 kaplet 500 mg dengan harga Rp 12.100,00.

Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari 3 kali dalam sehari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih. Diare disebabkan karena virus, bakteri, parasit, anak sedang terapi dengan pemakain anibiotika, alergi susu. Diare dapat diatasi dengan obat-obat sebagai berikut :

a. Diapet
Kandungan obat ini : ekstrak Psidii folium 23,5 %, ekstrak Curcumae domesticate rizhoma 12,5 %, ekstrak Coix lacrima jobi semen 18 %, ekstrak Phellodendri radix 23 %, ekstrak Coptidis rizhoma 23 %. Indikasi : mengobati mencret dan memadatkan kembali feses yang cair, mengatasi rasa mulas (hindari makanan atau minuman yang asam dan pedas selama belum sembuh). Dosis : dewasa dan anak-anak 2-3 x sehari 2 kapsul ; untuk penyembuhan diare akut 2x2 kapsul. Kemasan : dos 22x4 kapsul dengan harga Rp 1.700,00.

b. Diaryn
Kandungan obat ini : bismuth sub salisilat 262 mg. Indikasi : pengobatan diare tidak spesifik yaitu yang tidak berdarah dan tidak diketahui penyebabnya. Kemasan : (HNA+) strip 4 tablet Rp 1.540,00.

c. Diasec
Kandungan obat ini : loperamida-HCl 2 mg. idikasi : diare akut non spesifik, diare sehubungan dengan raang usus. Kontra indikasi : anak dibawah 12 tahun. Efek samping : ringan seperti nyeri perut, rasa kembung, mulut kering, mual, muntah, ruam kulit. Dosis : diare akut dewasa dosis awal 2 tablet ; anak > 5 tahun dosis awal 1 tablet, selanjutnya 1 tablet setiap kali diare. Kemasan : (HNA+) dos 10 tablet Rp 14.000,00.

Batuk

Adalah suatu reflek fisiologi kaedaan sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, penyebabnya antara lain karena infeksi virus misalnya virus selesma, influenza, cacar air dan juga oleh radang pada cabang bulu tenggorokan. Penyebab lain batuk adalah peradangan dari jaringan paru-paru, tumor dan juga akibat efek samping beberapa obat (penghambat-ACE). Jenis-jenis batuk ada dua yaitu batuk berdahak dan batuk tidak berdahak. Pada batuk tidak berdahak penderita merasakan kering, gatal dan perih pada bagian tenggorokan. Pada saat dalam kondisi ini penderita diberikan obat yang sifatnya antitusif. Sedangkan obat berdahak penderita akan mengeluarkan dahak atau lendir saat batuk disertai kesulitan bernapas dan sesak.. pada pasien seperti ini diberikan obat yang sifatnya ekspektoran (menekan batuk). Tujuannya menekan agar batuk keluar. Obat-obat untuk mengatasi batuk antara lain :

a. OBH afiat
Kandungan obat ini : tiap 5 ml mengandung succus liquiritae 166,66mg, ammonium klorida 100 mg, ammonium Annisi sp 100 mg, etanol 1,44%, minyak permen qs, menthol qs. Indikasi : ekspetoran pada batuk. Kontra indikasi : pendeita pada gangguan hati dan ginjal. Dosis : dewasa 1-4x sehari 1 sendok makan, anak-anak 1-4 x sehari 1 sendok teh. Kemasan : (HNA+) botol 100ml dengan harga RP 3.750,00

b. OBH nellco

Kandungan obat ini : tiap sendok takar (5 ml) mengandung Glycyrrhizae Succus 167 mg, ammonium klorida 100 mg. indikasi : ekspektoran pada gangguan batuk berdahak. Kemasan : botol 100 ml sirup; 55 ml sirup

c. OBH supercito

Obat ini mengandung : tiap 5 ml larutan mnengandung succuc liquatitiae 166,5 mg, ammonium klorida 100 mg, sasa 100 mg, efedrin HCl 3,75 mg. indikasai : batuk, mengeluarkan lender, sesak nafas. Dosis : dewasa 3-4x sehari 2 sendok takar, anak 1-6 tahun : 3-4x sehari ½ sendok takar, 6-12 tahun : 3-4x sehari 1 sendok takar. Kemasan : botol 100 ml dengan harga R 4.100,00

Referensi
Anonim, 2007, ISO Infomasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 42-2007, Jakarta, PT Ikrar MAndiri Abadi

Anonim, 2009, Publikasi Informasi Obat, Yogyakarta : Ismafarsi

Anonim, 2007, Info Seputar Kesehatan, http://seputar-sehat.blogspot.com/

Rahardja, Kirana, dan Tan hoan Tjay, 2003, Obat-Obat Penting, Jakarta, PT Elex Media Komputindo

Rabu, 14 Oktober 2009

Apotek Century dan Apotek UII Farma

Di Indonesia banyak sekali dijumpai berbagai jenis apotek. Mulai dari apotek besar yang sudah mempunyai cabang dimana-mana sampai dengan apotek-apotek kecil yang berdiri di kota-kota kecil di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengupas tentang dua macam apotek yang nanti akan saya perjelas lagi pada bab berikutnya. Adapun sebagai sampel saya mengambil contoh Apotek Century yang mungkin banyak sekali diantara teman-teman yang sudah mengenalinya, dengan Apotek UII Farma yang letaknya ada di salah satu kota besar di Indonesia. Yang akan saya bandingkan diantara keduanya adalah :

  • Logo
  • Proses Peracikan Obat
  • Proses Penjualan Obat
Berikut sedikit penjelasan yang mencakup ketiga poin diatas :
  • Logo


Logo diatas adalah logo dari Apotek Century. Logo ini relatif lebih simpel daripada logo apotek lain yang umumnya adalah gambar gelas yang terdapat ular yang melingkarinya. Logo apotek ini berwarna Hijau dengan tulisan "Century Health Care". Berbeda dengan logo-logo apotek pada umumnya. Inilah yang menjadi keunikan dari apotek tersebut.



Logo diatas adalah logo dari Apotek UII Farma. Dalam logo tersebut terlihat seperti lambang kefarmasian yaitu berupa ular yang melingkari gelas. Terdapat juga gambar dua gambar segitiga yang berlawanan (terbalik). Lambang ini tidak sesederhana lambang dari Apotek Century yang hanya memperlihatkan tulisan dan enam kotak kecil tanpa ada lambang kefarmasian.

  • Proses Peracikan Obat


Untuk pasien dibawah usia lima tahun (balita) biasanya meminum obat dengan puyer. Peracikan obat dengan sediaan puyer pada jaman dahulu kala menggunakan mortir dan stamper (teknik "lumpang-alu"). Hal seperti itu masih berlaku di Apotek UII Farma yang menggunakan cara yang masih primitif. Padahal seharusnya hal seperti itu sudah tidak berlaku lagi sekarang. Karena selain tidak higienis cara peracikan obat seperti itu bisa mengakibatkan obat terkontaminasi dengan zat-zat lain yang berbahaya. Berbeda dengan Apotek Century cara peracikan obat berbentuk puyer sudah tidak lagi menggunakan mortir dan stamper, melainkan menggunakan alat yang lebih higienis yang tidak membahayakan pasien. Bahkan sekarang obat dengan sediaan puyer sudah disediakan oleh pabrik, jadi apotek hanya tinggal memasarkan dan menyalurkan saja kepada masyarakat.

  • Proses Penjualan Obat



Gambar diatas saya kutip dari http://suryadesignindo.blogspot.com/. Gambar tersebut bukanlah sebuah supermarket atau pasar swalayan, melainkan sebuah apotek. Begitulah cara penjualan obat di Apotek Century. Apotek tersebut memang merupakan apotek berkelas. Dapat disimpulkan dari cara penjualan yang terlihat lebih elit dan mewah. Cara seperti ini mempunyai kekurangan yaitu apabila pembeli kesulitan dalam menemukan jenis obat. Memang disana sudah ada beberapa karyawan yang menjaga, namun alangkah efektifnya jika apoteker lagsung berhadapan dengan pembeli dan langsung melayaninya dengan baik. Sedangkan di Apotek UII Farma, cara penjualan obat disana masih seperti layaknya toko. Dengan etalase dan obat disusun sesuai dengan abjadnya. Cara seperti ini memang sedikit lebih efektif karena jika pembeli kesulitan untuk mencari obat bisa dibantu oleh apoteker yang melayaninya. Namun kekurangannya memang sedikit terlihat kurang mewah.

Tulisan ini saya buat semata-mata bukan untuk menghina ataupun melecehkan kedua apotek. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Saya dengan senang hati bila teman-teman mau meluangkan sedikit waktunya menuliskan penilaian tentang bacaan saya dalam kolom komentar. Saya tunggu ya komentar dari teman-teman. Terimakasih....:)



Referensi

Anonim, 2008, Apotek Century, http://suryadesignindo.blogspot.com/