Selamat malam readers, baru-baru ini saya membaca artikel terkait malas gosok gigi yang dapat berakibat penyakit jantung. Ampuuuuun hal kecil seperti malas gosok gigi aja efek buruknya bisa sampai jantung??? Wow.. yukyuk cerita bareng disini.
Mulut kita sebenarnya adalah sarang bakteri. Upss bukan sarang bakteri dink, tapi lebih tepatnya adalah tempat ditumbuhi floranormal seperti bakteri Streptococcus dan teman-temannya. Pada kondisi normal flora normal ini berfungsi untuk membantu memetabolisme sisa-sisa makanan yang tersisa di dalam mulut kita. Metabolit yang dihasilkan dapat berupa "jigong" yang mungkin sangat berbau busuk. Dalam konsentrasi yang besar jigong ini dapat berubah menjadi plak penyebab karies gigi.
Nahh..Mengapa bisa terjadi gagal jantung? Penyebabnya adalah bakteri yang namanya Streptococcus gordonii, awalnya bakteri ini hanya berada dalam mulut, namun lama-lama bakteri ini dapat terabsorbsi ke dalam darah manusia sehingga memicu terjadinya reaksi inflamasi di dalam darah. Awalnya bakteri ini berada dalam bagian-bagian mulut seperti lidah, gigi atau sela-sela gigi. Melalui gusi yang berdarah bakteri ini dapat masuk ke sirkulasi darah manusia.
Di dalam darah bakteri ini dapat menyebabkan endokarditis (inflamasi pada lapisan membran jantung). Gejala yang tampak dari endokarditis antara lain demam, kelelahan, menggigil, nyeri pada otot dan sendi, edema, sesak nafas. Selain itu dapat berkembang menjadi anemia, peningkatan frekuensi denyut jantung, peningkatan sel darah putih dan ditemukannya darah dalam urin.
Dengan ditemukannya hasil penelitian ini diharapkan nantinya readers dapat menjaga kebersihan daerah sekitar mulut agar terhindar dari infeksi dalam darah yang dapat berakibat fatal pada tubuh kita.
Senin, 26 Maret 2012
Minggu, 26 Februari 2012
Ngebolang 48 Jam
Hihihi..pagi ini agak lain ceritanya. Biasanya saya mau cerita tentang farmasi dan obat (yaa walaupun masih sangat sederhana sih). Pagi ini saya mau cerita tentang pengalaman saya ngebolang 2 hari bareng my him (sstt..g usah sebutin namanya yahh)..
Sebenarnya ide gila ini muncul saat awal semester 8 ini, saat aku dihadapkan dengan seminar proposal penelitianku dan KKN. Wahh bener-bener ini seminar udah bikin aku jadi setres aja (padahal seminar loo yaa, belum pendadarannya). Hadehh.. Belum lagi KKN yang mesti bikin program macem-macem, aduhhh tapi yasudah jalani saja, insya Allah selesai semuanya dengan lancar.
Awal Februari aku pusing mikirin skripsi dan seminar proposal, dia juga lagi pusing mikir tugas-tugas kuliah yang katanya dia sih bikin mumet. So, aku memutuskan untuk jalan-jalan ke suatu tempat yang aku sendiri udah lama gak kesana dan lama udah gak kesana lagi, yakk Surabaya-Lamongan, yang katanya ada tempat wisata bahari baru disana. Hhehehe.. Dari situ aku mulai cari dari harga tiket masuk Wisata Bahari Lamongan (WBL), reservasi tiket kereta api, hotel bahkan rental motor dan mobil di Surabaya.
Yakk, dapetlah informasi tentang KA Sancaka yang harganya cukup ekonomis bagi mahasiswa. Aku dan dia memutuskan untuk reservasi tiket KA Sancaka dari Yogyakarta-Surabaya PP, dengan merogoh kocek 180.000 (85.000 untuk Yk-Sby dan 95.000 untuk Sby-Yk). Kami juga sempet tanya-tanya ke bagian Customer Service di Stasiun Tugu tentang kereta ini dan tempat berhentinya di Surabaya. Dan ternyata kereta ini berhenti terakhir di Stasiun Gubeng Surabaya, oke kita save info tentang itu.
Selanjutnya adalah tentang penginapan di Surabaya, awalnya aku kira penginapan disana harganya middle-up karena yang aku tahu Surabaya adalah kota terpadat kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kami mendapat informasi tentang penginapan di Surabaya dari tentang penginapan yang murah di Surabaya. Kami mendapatkan 2 hotel dengan harga mahasiswa banget yaitu Sparkling Backpacker Hotel (SBH) dan Orchid Guest House. Kami cari-cari di google map ternyata lokasi SBH ga jauh dari Stasiun Gubeng. Dengan harga 155.000/malam kami sudah dapat kamar deluxe double bed dan dapet sarapan pagi + minum (harga mahasiswa banget). Dapet sudah penginepan dekat dengan stasiun, mal, rumah sakit dan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Hehehe.
Selanjutnya adalah rental mobil dan motor. Pada awalnya kami kepingin rental mobil atau motor aja karena dengan menyewa mobil atau motor kami bisa sampai puas main-main di WBL. Tapi, kami pikir-pikir lagi "lha wong backpacker kok rental mobil, yang ada juga backpacker itu naik busway".. Yasudah akhirnya kami memutuskan untuk ngebolang saja.
Day 1: Perjalanana ke Surabaya
Tiket KA Sancaka Jurusan Yogyakarta-Surabaya
Tiket KA Sancaka Jurusan Surabaya-Yogyakarta
Pertama kali sampai Surabaya kami tanya sama Customer Service di Stasiun Gubeng tentang akses paling mudah dari Surabaya ke WBL. Tapi ternyata mbaknya g terlalu ngerti juga, dia recommend naik kereta komuter Surabaya-Waru, terus dari Waru naik bus jurusan Bungurasih-Lamongan, dari Lamongan naik angkot ke Paciran. Oke kita save dulu. Lalu kami memutuskan untuk beli tiket kereta api komuter Surabaya-Waru siang itu juga di Stasiun Gubeng lama. Baru aja sampai di Surabaya ketemu sama mbak-mbak jutek, dengan gayanya yang sok yeh dan galak dia bilang kalo kereta api komuter itu tiketnya gak bisa dibeli sekarang. Ya mana saya tau mbak orang saya ga pernah naik kerete api komuter. Udah hampir kepancing emosi tu, untung dia bisa ngademin emosiku.
Selesai itu kami nyari-nyari hotel SB yang udah kami booking sebelumnya. Untungnya langsung ketemu, tapi kesulitan kami disana adalah menyeberang jalan raya. Jalan raya itu ramai nya Masya Allah, udah gitu mau nyeberang aja mesti di klakson-klakson dulu, dasar g sabaran ya orang-orang disini, mana cuacanya panas banget, panasnya itu 3 kalinya Jogja deh (yang ini gak lebay lohh). Habis ketemu hotelnya kami check in lalu naruh barang-barang dan sholat dulu. Lalu karena kami lapar belum makan, kami coba cari-cari tempat makan di sekitar situ, tapi gak nemu tempat makan di pinggir jalanan situ, akhirnya kami makan di Pizza Hut di Surabaya Plaza (jauh-jauh ke Surabaya makannya PH lagi PH lagi). Selesai makan kami jalan-jalan di Monkasel yang ada di sebelah Surabaya Plaza. Dengan harga tiket 5.000/orang kami sudah bisa jalan-jalan disana. Ini foto-foto aku dan dia disana:
Kami jalan-jalan di Monkasel sampai kira-kira pukul 17.30. Sesudah itu kami pulang, mandi dan malamnya harus cepat-cepat istirahat karena besok kami harus melanjutkan perjalanan ke WBL. Malam hari sekitar pukul 20.00 kami mencicipi nasi goreng di depan hotel. Dan rasanya lumayan juga, harga juga masih harga mahasiswa banget. Disitu kami iseng-iseng tanya sama yang jualan tentang akses dari Surabaya-Lamongan. Dari situ kami disuruh naik angkot line M ke Jembatan Merah Plaza (JMP), dari JMP naik angkot kuning seret biru ke Terminal Osowilangun, dari Osowilangun naik bus mini ke Paciran, terus turun di depan gerbang WBL. Dan akhirnya kami ikuti saran masnya itu untuk naik bus aja ke Osowilangun terus ke Paciran. Oke cukup untuk malam ini, istirahat dulu, besok bangun pagi-pagi.. zzzzZZZzzZzZ..
Day 2: Perjalanan ke WBL, Paciran
Dari depan Surabaya Plaza, kami naik angkot line M ke JMP, dari JMP kami naik angkot kuning seret hitam ke Terminal Osowilangun, dari Osowilangun kami tanya ke bagian informasi tentang akses ke WBL dan kami akhirnya naik bus Armada Jaya menuju Paciran. Ini dia busnya:
Butuh waktu kira-kira 30 menit untuk sampai ke Terminal Osowilangun. Dari Osowilangun ke Paciran kami tempuh dalam waktu 2,5 jam. Cukup lama, hmmm sebenarnya deket sih, masalahnya kemarin adalah busnya lama banget jalannya, nungguin penumpang, karena memang waktu itu penumpang di dalam bus hanya kami dan 1 orang ibu-ibu. Kami sempet berhenti di daerah Gresik, disitu kami menemukan sebuah keunikan di kota industri ini. Mau liat?? nih fotonya:
Kalo di Jogja orang sering menyebutnya "Burjo". Tapi kalo di kota Gresik namanya lain lagi "Coffe Break", keren kaaan?? dan warung Coffe Break ini ada di Jalan Raya Dendels, itu lhoo Jalan Raya Pantura yang menghubungkan antara Anyer-Panarukan. Dan gak cuma di Jalan Pantura, Coffe Break hampir ada di setiap perempatan atau pertigaan jalan raya di Gresik.
Yakk..kami melanjutkan perjalanan ke Paciran. Hmm.. Lumayan jauh juga yaa, harus nglewatin hutan dan sebagainya. Dengan bermodalkan GPS kami g akan takut kalo kesasar. Pukul 09.00 kami sampai di Terminal Paciran, terminalnya sepi tak berpenghuni. Lokasi WBL tidak jauh dari terminal, waktu itu kami jalan kaki sekitar 500 m untuk sampai di depan gerbang WBL dan alhamdulillah akhirnya sampai juga di depan WBL:
Waktu sampai sana kami agak kaget juga sih, kok sepi-sepi aja ya, gak serame tempat wisata biasanya. Pagi itu kami langsung mencicipi kuliner khas Lamongan yaitu soto lamongan yang udah terkenal tu. Kami makan di Food Court yang disediakan di WBL. Ini nih menu kami pagi itu:
Hmmm.. Soto lamongan ditambah koya yang bikin kuah jadi kental, plus dinginnya es teh. Yummiiii.. kami langsung pesan es pagi itu karena baru pukul 09.00 aja sudah berasa hawa panasnya, untung kami bawa payung, jadi bisa dipake dehh. Sehabis makan kami jalan-jalan di toko-toko yang ada di WBL. Lalu aku iseng tanya-tanya disana harga souvenir disana. Murah-murah ternyata, mulai dari kaos bordir bertemakan bahari dan Lamongan sampai souvenir seperti gantungan kunci, bros, kipas dan sandal yang masih bernuansa bahari. Aku iseng tanya harga bros kerang disana, awalnya dia pasang harga 3.000, saya tawar 5.000 dapet 4 yaa, dan alhamdulillah dapet deh, lumayan nih jadi oleh-oleh buat temen-temen di Jogja.
Selesai cari oleh-oleh kami langsung beli tiket di loket pembelian. Harga tiket masuk waktu itu 65.000 untuk masuk WBL saja dan 80.000 untuk WBL & Goa Maharani. Waktu itu kami datang hari sabtu, jadi wajar aja kalo harganya rada mahal. Hihihi. Ini dia gambar tiketnya:
Yakk, kami mulai masuk. Wahana pertama yang kami kunjungi adalah Rumah Kucing, banyak banget kucing-kucing disana (aku gak hapal kalo disuruh nyebutin satu-satu), hahaha. Wahana selanjutnya adalah......... agak lupa sih, tapi isinya adalah suasana yang berbau bahari gitu. Ada semacam galeri kerang disana, ada juga miniatur perahu dan kapal milik Indonesia. Selanjutnya kami memasuki wahana lain seperti Planet Kaca yang membingungkan, Texas dan tak lupa kami naik permainan yang ada disana yang kalo dia bilang adalah GILA, yess Crazy Car dan Jet Coaster yang bener-bener bikin kami ikutan Crazy. Hahahaa.. Ini foto-foto waktu disana:
Selanjutnya tujuan terakhir adalah Goa Maharani, dan ada kebun binatangnya juga disana. Disana juga ada galeri batu kristal, ada juga galeri stalagmid dan stalagtid. Waktu itu kami terburu-buru ingin pulang karena takut bus Paciran-Surabaya habis, jadi kami gak sempat foto-foto disana dehh. Sampai sekitar pukul 13.00 kami akhirnya capcus prepare pulang ke Surabaya. Kami masih menggunakan rute yang sama seperti sebelumnya, dan tak lupa berbekalkan GPS biar gak nyasar. Hahaha. Dan alhamdulillah perjalanan Paciran-Osowilangun cuma kami tempuh dalam waktu 1,5 jam. Untung ga mampir dulu di terminal Gresik, hehehe. Sampai di Osowilangun kami tanya lagi ke bagian informasi tentang akses ke Stasiun Gubeng dan kami disuruh naik angkot WK. Yakk, ketemu juga angkotnya, tapi ternyata si sopir angkot ini ngajakin muter-muter Surabaya dulu rupanya, huahh dan alhasil kami baru sampai ke hotel lagi sekitar pukul 17.30 dan langsung dilanjutkan dengan makan sore di dekat hotel. Menu kami sore itu adalah ayam bakar, tapi ayamnya puedes buanget rekk.
Selesai makan kami langsung pulang ke hotel untu mandi, sholat dan istirahat sejenak. Malamnya masih dilanjutkan dengan jalan-jalan di Surabaya Plaza hahahaha. Gilak gak tu, siangnya habis muter-muter Paciran, malemnya masih ngemal, yee masa bodo. Capek jalan di mal, kami pulang dan mencicipi angkringan depan hotel, tapi aneh kalo angkringan di Surabaya ini ga jualan nasi, mereka cuma sedia gorengan sama minuman aja. Hihihi. Disitu kami ketemu sama mas mas yang jualan nasi goreng depan hotel, kami pun banyak bercerita tentang perjalanan kami dari Surabaya ke Paciran tadi pagi. Selesai itu kami pulang ke hotel untuk packing dan istirahat malam. ZZzzzzZzzZZzz.
Day 3: Persiapan balik ke Yogyakarta
Pagi hari kami bangun pukul 05.00 dan langsung mandi dan sholat shubuh. Pukul 06.00 kami check out dari hotel dan berjalan menuju Stasiun Gubeng. Pukul 06.40 Kereta datang dan kami masuk gerbong. Pukul 07.00 kereta berangkat dan kami sudah tak kuasa lagi untuk melek di dalam kereta, akhirnya kami tidur pulas di dalam kereta. Sekitar pukul 11.30 kereta sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta. Alhamdulillah sudah sampai di Jogja lagi senagnyaaa..hahaha. Gak tau kenapa siang itu kami lapar banget rasanya, jadi kami memutuskan untuk makan nasi rames yang ada di dekat Alkid. Selesai dari situ sekitar pukul 13.00 kami perjalanan pulang ke rumah. Sampai rumah pun kami langsung sholat zuhur, lalu sekitar pukul 14.30 kami mandi dan sholat ashar. Usai itu kami tidur daaaan baru terbangun sekitar azan maghrib yaitu pukul 18.00. Huekekekek. Ngebooo.
Itu sekelumit perjalanan liburan kami kemarin. Memang sepertinya agak rekoso (bahasa Indonesianya rekoso apa ya??), tapi itu adalah pengalaman wisata kami yang paling berkesan karena kami sama-sama buta dan gak ngerti Surabaya dan sekitarnya. Intinya jika teman-teman ingin bepergian jauh yang kalian belum ngerti daerah itu, modalnya cuma 4:
1. Keberainan untuk nekat
2. Budget (modal yang cukup)
3. Informasi baik penginapan, akses ataupun transport
4. GPS, paling penting nih, karena kalo kita nyasar Insya Allah kita tahu jalan pulang
Selamat mencoba teman-teman, semoga gak nyasar yaahhh..:)
Sebenarnya ide gila ini muncul saat awal semester 8 ini, saat aku dihadapkan dengan seminar proposal penelitianku dan KKN. Wahh bener-bener ini seminar udah bikin aku jadi setres aja (padahal seminar loo yaa, belum pendadarannya). Hadehh.. Belum lagi KKN yang mesti bikin program macem-macem, aduhhh tapi yasudah jalani saja, insya Allah selesai semuanya dengan lancar.
Awal Februari aku pusing mikirin skripsi dan seminar proposal, dia juga lagi pusing mikir tugas-tugas kuliah yang katanya dia sih bikin mumet. So, aku memutuskan untuk jalan-jalan ke suatu tempat yang aku sendiri udah lama gak kesana dan lama udah gak kesana lagi, yakk Surabaya-Lamongan, yang katanya ada tempat wisata bahari baru disana. Hhehehe.. Dari situ aku mulai cari dari harga tiket masuk Wisata Bahari Lamongan (WBL), reservasi tiket kereta api, hotel bahkan rental motor dan mobil di Surabaya.
Yakk, dapetlah informasi tentang KA Sancaka yang harganya cukup ekonomis bagi mahasiswa. Aku dan dia memutuskan untuk reservasi tiket KA Sancaka dari Yogyakarta-Surabaya PP, dengan merogoh kocek 180.000 (85.000 untuk Yk-Sby dan 95.000 untuk Sby-Yk). Kami juga sempet tanya-tanya ke bagian Customer Service di Stasiun Tugu tentang kereta ini dan tempat berhentinya di Surabaya. Dan ternyata kereta ini berhenti terakhir di Stasiun Gubeng Surabaya, oke kita save info tentang itu.
Selanjutnya adalah tentang penginapan di Surabaya, awalnya aku kira penginapan disana harganya middle-up karena yang aku tahu Surabaya adalah kota terpadat kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kami mendapat informasi tentang penginapan di Surabaya dari tentang penginapan yang murah di Surabaya. Kami mendapatkan 2 hotel dengan harga mahasiswa banget yaitu Sparkling Backpacker Hotel (SBH) dan Orchid Guest House. Kami cari-cari di google map ternyata lokasi SBH ga jauh dari Stasiun Gubeng. Dengan harga 155.000/malam kami sudah dapat kamar deluxe double bed dan dapet sarapan pagi + minum (harga mahasiswa banget). Dapet sudah penginepan dekat dengan stasiun, mal, rumah sakit dan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Hehehe.
Selanjutnya adalah rental mobil dan motor. Pada awalnya kami kepingin rental mobil atau motor aja karena dengan menyewa mobil atau motor kami bisa sampai puas main-main di WBL. Tapi, kami pikir-pikir lagi "lha wong backpacker kok rental mobil, yang ada juga backpacker itu naik busway".. Yasudah akhirnya kami memutuskan untuk ngebolang saja.
Day 1: Perjalanana ke Surabaya
Tiket KA Sancaka Jurusan Yogyakarta-Surabaya
Tiket KA Sancaka Jurusan Surabaya-Yogyakarta
Pertama kali sampai Surabaya kami tanya sama Customer Service di Stasiun Gubeng tentang akses paling mudah dari Surabaya ke WBL. Tapi ternyata mbaknya g terlalu ngerti juga, dia recommend naik kereta komuter Surabaya-Waru, terus dari Waru naik bus jurusan Bungurasih-Lamongan, dari Lamongan naik angkot ke Paciran. Oke kita save dulu. Lalu kami memutuskan untuk beli tiket kereta api komuter Surabaya-Waru siang itu juga di Stasiun Gubeng lama. Baru aja sampai di Surabaya ketemu sama mbak-mbak jutek, dengan gayanya yang sok yeh dan galak dia bilang kalo kereta api komuter itu tiketnya gak bisa dibeli sekarang. Ya mana saya tau mbak orang saya ga pernah naik kerete api komuter. Udah hampir kepancing emosi tu, untung dia bisa ngademin emosiku.
Selesai itu kami nyari-nyari hotel SB yang udah kami booking sebelumnya. Untungnya langsung ketemu, tapi kesulitan kami disana adalah menyeberang jalan raya. Jalan raya itu ramai nya Masya Allah, udah gitu mau nyeberang aja mesti di klakson-klakson dulu, dasar g sabaran ya orang-orang disini, mana cuacanya panas banget, panasnya itu 3 kalinya Jogja deh (yang ini gak lebay lohh). Habis ketemu hotelnya kami check in lalu naruh barang-barang dan sholat dulu. Lalu karena kami lapar belum makan, kami coba cari-cari tempat makan di sekitar situ, tapi gak nemu tempat makan di pinggir jalanan situ, akhirnya kami makan di Pizza Hut di Surabaya Plaza (jauh-jauh ke Surabaya makannya PH lagi PH lagi). Selesai makan kami jalan-jalan di Monkasel yang ada di sebelah Surabaya Plaza. Dengan harga tiket 5.000/orang kami sudah bisa jalan-jalan disana. Ini foto-foto aku dan dia disana:
Kami jalan-jalan di Monkasel sampai kira-kira pukul 17.30. Sesudah itu kami pulang, mandi dan malamnya harus cepat-cepat istirahat karena besok kami harus melanjutkan perjalanan ke WBL. Malam hari sekitar pukul 20.00 kami mencicipi nasi goreng di depan hotel. Dan rasanya lumayan juga, harga juga masih harga mahasiswa banget. Disitu kami iseng-iseng tanya sama yang jualan tentang akses dari Surabaya-Lamongan. Dari situ kami disuruh naik angkot line M ke Jembatan Merah Plaza (JMP), dari JMP naik angkot kuning seret biru ke Terminal Osowilangun, dari Osowilangun naik bus mini ke Paciran, terus turun di depan gerbang WBL. Dan akhirnya kami ikuti saran masnya itu untuk naik bus aja ke Osowilangun terus ke Paciran. Oke cukup untuk malam ini, istirahat dulu, besok bangun pagi-pagi.. zzzzZZZzzZzZ..
Day 2: Perjalanan ke WBL, Paciran
Dari depan Surabaya Plaza, kami naik angkot line M ke JMP, dari JMP kami naik angkot kuning seret hitam ke Terminal Osowilangun, dari Osowilangun kami tanya ke bagian informasi tentang akses ke WBL dan kami akhirnya naik bus Armada Jaya menuju Paciran. Ini dia busnya:
Butuh waktu kira-kira 30 menit untuk sampai ke Terminal Osowilangun. Dari Osowilangun ke Paciran kami tempuh dalam waktu 2,5 jam. Cukup lama, hmmm sebenarnya deket sih, masalahnya kemarin adalah busnya lama banget jalannya, nungguin penumpang, karena memang waktu itu penumpang di dalam bus hanya kami dan 1 orang ibu-ibu. Kami sempet berhenti di daerah Gresik, disitu kami menemukan sebuah keunikan di kota industri ini. Mau liat?? nih fotonya:
Kalo di Jogja orang sering menyebutnya "Burjo". Tapi kalo di kota Gresik namanya lain lagi "Coffe Break", keren kaaan?? dan warung Coffe Break ini ada di Jalan Raya Dendels, itu lhoo Jalan Raya Pantura yang menghubungkan antara Anyer-Panarukan. Dan gak cuma di Jalan Pantura, Coffe Break hampir ada di setiap perempatan atau pertigaan jalan raya di Gresik.
Yakk..kami melanjutkan perjalanan ke Paciran. Hmm.. Lumayan jauh juga yaa, harus nglewatin hutan dan sebagainya. Dengan bermodalkan GPS kami g akan takut kalo kesasar. Pukul 09.00 kami sampai di Terminal Paciran, terminalnya sepi tak berpenghuni. Lokasi WBL tidak jauh dari terminal, waktu itu kami jalan kaki sekitar 500 m untuk sampai di depan gerbang WBL dan alhamdulillah akhirnya sampai juga di depan WBL:
Waktu sampai sana kami agak kaget juga sih, kok sepi-sepi aja ya, gak serame tempat wisata biasanya. Pagi itu kami langsung mencicipi kuliner khas Lamongan yaitu soto lamongan yang udah terkenal tu. Kami makan di Food Court yang disediakan di WBL. Ini nih menu kami pagi itu:
Hmmm.. Soto lamongan ditambah koya yang bikin kuah jadi kental, plus dinginnya es teh. Yummiiii.. kami langsung pesan es pagi itu karena baru pukul 09.00 aja sudah berasa hawa panasnya, untung kami bawa payung, jadi bisa dipake dehh. Sehabis makan kami jalan-jalan di toko-toko yang ada di WBL. Lalu aku iseng tanya-tanya disana harga souvenir disana. Murah-murah ternyata, mulai dari kaos bordir bertemakan bahari dan Lamongan sampai souvenir seperti gantungan kunci, bros, kipas dan sandal yang masih bernuansa bahari. Aku iseng tanya harga bros kerang disana, awalnya dia pasang harga 3.000, saya tawar 5.000 dapet 4 yaa, dan alhamdulillah dapet deh, lumayan nih jadi oleh-oleh buat temen-temen di Jogja.
Selesai cari oleh-oleh kami langsung beli tiket di loket pembelian. Harga tiket masuk waktu itu 65.000 untuk masuk WBL saja dan 80.000 untuk WBL & Goa Maharani. Waktu itu kami datang hari sabtu, jadi wajar aja kalo harganya rada mahal. Hihihi. Ini dia gambar tiketnya:
Yakk, kami mulai masuk. Wahana pertama yang kami kunjungi adalah Rumah Kucing, banyak banget kucing-kucing disana (aku gak hapal kalo disuruh nyebutin satu-satu), hahaha. Wahana selanjutnya adalah......... agak lupa sih, tapi isinya adalah suasana yang berbau bahari gitu. Ada semacam galeri kerang disana, ada juga miniatur perahu dan kapal milik Indonesia. Selanjutnya kami memasuki wahana lain seperti Planet Kaca yang membingungkan, Texas dan tak lupa kami naik permainan yang ada disana yang kalo dia bilang adalah GILA, yess Crazy Car dan Jet Coaster yang bener-bener bikin kami ikutan Crazy. Hahahaa.. Ini foto-foto waktu disana:
Selanjutnya tujuan terakhir adalah Goa Maharani, dan ada kebun binatangnya juga disana. Disana juga ada galeri batu kristal, ada juga galeri stalagmid dan stalagtid. Waktu itu kami terburu-buru ingin pulang karena takut bus Paciran-Surabaya habis, jadi kami gak sempat foto-foto disana dehh. Sampai sekitar pukul 13.00 kami akhirnya capcus prepare pulang ke Surabaya. Kami masih menggunakan rute yang sama seperti sebelumnya, dan tak lupa berbekalkan GPS biar gak nyasar. Hahaha. Dan alhamdulillah perjalanan Paciran-Osowilangun cuma kami tempuh dalam waktu 1,5 jam. Untung ga mampir dulu di terminal Gresik, hehehe. Sampai di Osowilangun kami tanya lagi ke bagian informasi tentang akses ke Stasiun Gubeng dan kami disuruh naik angkot WK. Yakk, ketemu juga angkotnya, tapi ternyata si sopir angkot ini ngajakin muter-muter Surabaya dulu rupanya, huahh dan alhasil kami baru sampai ke hotel lagi sekitar pukul 17.30 dan langsung dilanjutkan dengan makan sore di dekat hotel. Menu kami sore itu adalah ayam bakar, tapi ayamnya puedes buanget rekk.
Selesai makan kami langsung pulang ke hotel untu mandi, sholat dan istirahat sejenak. Malamnya masih dilanjutkan dengan jalan-jalan di Surabaya Plaza hahahaha. Gilak gak tu, siangnya habis muter-muter Paciran, malemnya masih ngemal, yee masa bodo. Capek jalan di mal, kami pulang dan mencicipi angkringan depan hotel, tapi aneh kalo angkringan di Surabaya ini ga jualan nasi, mereka cuma sedia gorengan sama minuman aja. Hihihi. Disitu kami ketemu sama mas mas yang jualan nasi goreng depan hotel, kami pun banyak bercerita tentang perjalanan kami dari Surabaya ke Paciran tadi pagi. Selesai itu kami pulang ke hotel untuk packing dan istirahat malam. ZZzzzzZzzZZzz.
Day 3: Persiapan balik ke Yogyakarta
Pagi hari kami bangun pukul 05.00 dan langsung mandi dan sholat shubuh. Pukul 06.00 kami check out dari hotel dan berjalan menuju Stasiun Gubeng. Pukul 06.40 Kereta datang dan kami masuk gerbong. Pukul 07.00 kereta berangkat dan kami sudah tak kuasa lagi untuk melek di dalam kereta, akhirnya kami tidur pulas di dalam kereta. Sekitar pukul 11.30 kereta sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta. Alhamdulillah sudah sampai di Jogja lagi senagnyaaa..hahaha. Gak tau kenapa siang itu kami lapar banget rasanya, jadi kami memutuskan untuk makan nasi rames yang ada di dekat Alkid. Selesai dari situ sekitar pukul 13.00 kami perjalanan pulang ke rumah. Sampai rumah pun kami langsung sholat zuhur, lalu sekitar pukul 14.30 kami mandi dan sholat ashar. Usai itu kami tidur daaaan baru terbangun sekitar azan maghrib yaitu pukul 18.00. Huekekekek. Ngebooo.
Itu sekelumit perjalanan liburan kami kemarin. Memang sepertinya agak rekoso (bahasa Indonesianya rekoso apa ya??), tapi itu adalah pengalaman wisata kami yang paling berkesan karena kami sama-sama buta dan gak ngerti Surabaya dan sekitarnya. Intinya jika teman-teman ingin bepergian jauh yang kalian belum ngerti daerah itu, modalnya cuma 4:
1. Keberainan untuk nekat
2. Budget (modal yang cukup)
3. Informasi baik penginapan, akses ataupun transport
4. GPS, paling penting nih, karena kalo kita nyasar Insya Allah kita tahu jalan pulang
Selamat mencoba teman-teman, semoga gak nyasar yaahhh..:)
Senin, 17 Oktober 2011
Ati-ati lhoo.. Bakteri Bisa Resisten Terhadap Antibiotik
Waaa.. Sembilan bulan sudah blog-ku ga keurus lagi (wew..udah kaya ibu-ibu hamil aja ya mesti nunggu 9 bulan hehe).. Udah lama ga nulis nii, enaknya nulis tentang apa yaa.. Oia sekarang ini aku udah dapet mata kuliah Farmakoterapi 5 lhoo alias matakuliah yang isinya tu utek ublek tentang infeksi dan penggunaan antibiotik.. Jadi punya ide ni mau nulis tentang antibiotik aja.. Selamat membaca yaa.. Semoga bermanfaat.. :)
Antibiotik itu apa sih? Antibiotik adalah suatu senyawa metabolit yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme tertentu. Antibiotik sendiri diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal.
Ditinjau dari target aksinya antibiotik terbagi menjadi 4 kelompok:
- Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis dinding sel bakteri
- Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis protein bakteri
- Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis asam nukleat
- Antibiotik yang menghambat dungsi membran sel
Ngomongin masalah antibiotik pasti ada kaitannya juga sama yang namanya mekanisme resistensi bakteri. Jelas dong.. diem-diem bakteri itu belajar sama kaya manusia. Kalo manusia bisa belajar gimana caranya bisa membunuh atau menghambat pertumbuhan si bakteri, maka si bakteri juga belajar gimana caranya biar bisa kebal sama antibiotik itu. Mekanisme dimana bakteri sudah kebal terhadap antibiotik disebut dengan istilah mekanisme resistensi bakteri. Contoh: amoksisilin adalah antibiotik yang mempunyai cicin beta-laktam dimana cincin inilah yang mempunyai daya antibakteri, nah suatu saat si bakteri yang sudah resisten akan menghasilkan suatu enzim yang disebut beta-laktamase yang dapat merusak cincin beta-laktamnya si amoksisilin. Kalo sudah begini otomatis si amoksisilin ga akan punya daya antibakteri dikarenakan cincin beta-laktamnya sudah rusak.. *pinter-pinter juga ya bakteri jaman sekarang (lohhh???)..
Sebenarnya apa sih yang bisa memicu terjadinya resistensi bakteri?
Suatu bakteri bisa jadi resisten terhadap antibiotik tertentu penyebabnya bisa berasal dari bakteri itu sendiri, namun tidak menutup kemungkinan penyebabnya berasal dari pasien yang menggunakan antibiotik. Lebih jelasnya kita ulas lagi yukk..
Pertama: Menggunakan antibiotik untuk kasus-kasus infeksi yang penyebabnya agen non-bakteri dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Misalnya untuk kasus influenza yang penyebabnya adalah virus sebaiknya jangan langsung diberikan antibiotik karena antibiotik ini dapat menghambat floranormal yang ada dalam tubuh kita sehingga ketika suatu saat terjadi infeksi akibat floranormal, ketika diberikan antibiotik yang sama floranormal ini akan kebal karena sebelumnya sudah pernah menghadapi antibiotik tersebut.
Kedua: Penggunaan antibiotik tidak sampai habis atau mengkonsumsi antibiotik secara tidak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Biasanya ketika dokter meresepkan antibiotik, pada etiket akan tertera "HARUS DIHABISKAN". Hal ini terkait dengan terjadinya resistensi bakteri karena penggunaan antibiotik yang underdose (dosis dibawah dosis terapi).
Nah, teman-teman sekarang jadi tau kaaan agar bakteri tidak resisten terhadap antibiotik maka kita harus patuh dalam mengkonsumsi antibiotik. Misalnya terkena penyakit yang penyebabnya virus jangan langsung minum antibiotik, karena bisa memicu kekebalan kuman/bakteri terhadap antibiotik. Teman-teman juga bisa bertanya pada apoteker di apotek atau langsung kepada dokter.
Sekian cerita saya pagi ini, semoga bermanfaat :)
Antibiotik itu apa sih? Antibiotik adalah suatu senyawa metabolit yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme tertentu. Antibiotik sendiri diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal.
Ditinjau dari target aksinya antibiotik terbagi menjadi 4 kelompok:
- Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis dinding sel bakteri
- Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis protein bakteri
- Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis asam nukleat
- Antibiotik yang menghambat dungsi membran sel
Ngomongin masalah antibiotik pasti ada kaitannya juga sama yang namanya mekanisme resistensi bakteri. Jelas dong.. diem-diem bakteri itu belajar sama kaya manusia. Kalo manusia bisa belajar gimana caranya bisa membunuh atau menghambat pertumbuhan si bakteri, maka si bakteri juga belajar gimana caranya biar bisa kebal sama antibiotik itu. Mekanisme dimana bakteri sudah kebal terhadap antibiotik disebut dengan istilah mekanisme resistensi bakteri. Contoh: amoksisilin adalah antibiotik yang mempunyai cicin beta-laktam dimana cincin inilah yang mempunyai daya antibakteri, nah suatu saat si bakteri yang sudah resisten akan menghasilkan suatu enzim yang disebut beta-laktamase yang dapat merusak cincin beta-laktamnya si amoksisilin. Kalo sudah begini otomatis si amoksisilin ga akan punya daya antibakteri dikarenakan cincin beta-laktamnya sudah rusak.. *pinter-pinter juga ya bakteri jaman sekarang (lohhh???)..
Sebenarnya apa sih yang bisa memicu terjadinya resistensi bakteri?
Suatu bakteri bisa jadi resisten terhadap antibiotik tertentu penyebabnya bisa berasal dari bakteri itu sendiri, namun tidak menutup kemungkinan penyebabnya berasal dari pasien yang menggunakan antibiotik. Lebih jelasnya kita ulas lagi yukk..
Pertama: Menggunakan antibiotik untuk kasus-kasus infeksi yang penyebabnya agen non-bakteri dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Misalnya untuk kasus influenza yang penyebabnya adalah virus sebaiknya jangan langsung diberikan antibiotik karena antibiotik ini dapat menghambat floranormal yang ada dalam tubuh kita sehingga ketika suatu saat terjadi infeksi akibat floranormal, ketika diberikan antibiotik yang sama floranormal ini akan kebal karena sebelumnya sudah pernah menghadapi antibiotik tersebut.
Kedua: Penggunaan antibiotik tidak sampai habis atau mengkonsumsi antibiotik secara tidak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Biasanya ketika dokter meresepkan antibiotik, pada etiket akan tertera "HARUS DIHABISKAN". Hal ini terkait dengan terjadinya resistensi bakteri karena penggunaan antibiotik yang underdose (dosis dibawah dosis terapi).
Nah, teman-teman sekarang jadi tau kaaan agar bakteri tidak resisten terhadap antibiotik maka kita harus patuh dalam mengkonsumsi antibiotik. Misalnya terkena penyakit yang penyebabnya virus jangan langsung minum antibiotik, karena bisa memicu kekebalan kuman/bakteri terhadap antibiotik. Teman-teman juga bisa bertanya pada apoteker di apotek atau langsung kepada dokter.
Sekian cerita saya pagi ini, semoga bermanfaat :)
Selasa, 11 Januari 2011
Reaksi Alergi dan Kerja Obat Antialergi
hai hai teman-teman pembaca, di tahun 2011 ini aku ingin mengawali tulisan di blogku dengan bercerita tentang alergi. Teman-teman pasti udah pernah ngerasain dong alergi itu kayak apa. Nah sekarang aku pengen berbagi tentang alergi itu seperti apa dan bagaimana kerja obat-obat antialergi.
Alergi adalah respon yang hipersensitif (berlebihan) terhadap antigen lingkungan tertentu yang disebut antigen. Satu hipotesis menjelaskan bahwa alergi adalah sisa-sisa evolusioner respon sistem kekebalan terhadap cacing parasitik. Imunoglobulin yang terlibat dalam reaksi alergi adalah IgE.
Alergen merupakan senyawa yang dapat menginduksi IgE melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Ketika alergen datang, ia akan diterima oleh Antigen Presenting Cell (APC) (misalkan makrofag). Alergen ini biasanya berupa protein yang selanjutnya akan diubah menjadi peptida. Selanjutnya peptida ini akan dipresentasikan pada Limfosit T. Limfosit T akan teraktivasi kemudian akan melepaskan sitokin.
Sitokin bekerja pada sel B sehingga sel B menjadi aktif. Sel B limfosit akan berdiferensiasi menjadi plasma sel sehingga memproduksi IgE. Kemudian IgE akan berikatan dengan reseptornya yang berada di permukaan sel mast. Respon ini disebut tersensitisasi dan biasanya belum terjadi alergi. Untuk dapat timbul respon alergi diperlukan paparan kedua (second exposure). Alergen akan berikatan dengan IgE yang sudah berikatan dengan reseptornya yang berada di permukaan sel mast sehingga akan memicu degranulasi histamin. Histamin selanjutnya akan berikatan dengan reseptornya sehingga memicu respon alergi.
Respon alergi yang terjadi seperti gambar dibawah ini :
Respon alergi yang lain yaitu seperti bersin-bersin atau sesak nafas.
Histamin sendiri sebenarnya memiliki fungsi antara lain sebagai neurotransmitter, kontrol neuroendokrin, regulasi kardiovaskuler (terkait kemampuan vasodilatator, pengaturan suhu, berperan pada sekresi asam lambung, berperan dalam reaksi alergi / anafilaksis.
Obat-obat antialergi (antihistamin 1) berikatan dengan reseptor histamin 1 sehingga dapat menghambat terjadinya respon alergi. Reseptor histamin 1 terletak di otak, otot polos saluran nafas (bronkus), gastrointestinal tract, genitourinary system, sistem kardiovaskuler, adrenal medulla, sel endotelial dan limfosit. Contoh-contoh obat yang memblokade reseptor histamin 1 yaitu :
1. Generasi I : klorfeniramin, difenhidramin, dimenhidrinat, deksklofeniramin.
2. Generasi II : astemizol, cetirizin, loratadin, terfenadin, triprolidin.
3. Generasi III : feksofenadin, deksloratadin, levocetirizin.
Alergi adalah respon yang hipersensitif (berlebihan) terhadap antigen lingkungan tertentu yang disebut antigen. Satu hipotesis menjelaskan bahwa alergi adalah sisa-sisa evolusioner respon sistem kekebalan terhadap cacing parasitik. Imunoglobulin yang terlibat dalam reaksi alergi adalah IgE.
Alergen merupakan senyawa yang dapat menginduksi IgE melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Ketika alergen datang, ia akan diterima oleh Antigen Presenting Cell (APC) (misalkan makrofag). Alergen ini biasanya berupa protein yang selanjutnya akan diubah menjadi peptida. Selanjutnya peptida ini akan dipresentasikan pada Limfosit T. Limfosit T akan teraktivasi kemudian akan melepaskan sitokin.
Sitokin bekerja pada sel B sehingga sel B menjadi aktif. Sel B limfosit akan berdiferensiasi menjadi plasma sel sehingga memproduksi IgE. Kemudian IgE akan berikatan dengan reseptornya yang berada di permukaan sel mast. Respon ini disebut tersensitisasi dan biasanya belum terjadi alergi. Untuk dapat timbul respon alergi diperlukan paparan kedua (second exposure). Alergen akan berikatan dengan IgE yang sudah berikatan dengan reseptornya yang berada di permukaan sel mast sehingga akan memicu degranulasi histamin. Histamin selanjutnya akan berikatan dengan reseptornya sehingga memicu respon alergi.
Respon alergi yang terjadi seperti gambar dibawah ini :
Respon alergi yang lain yaitu seperti bersin-bersin atau sesak nafas.
Histamin sendiri sebenarnya memiliki fungsi antara lain sebagai neurotransmitter, kontrol neuroendokrin, regulasi kardiovaskuler (terkait kemampuan vasodilatator, pengaturan suhu, berperan pada sekresi asam lambung, berperan dalam reaksi alergi / anafilaksis.
Obat-obat antialergi (antihistamin 1) berikatan dengan reseptor histamin 1 sehingga dapat menghambat terjadinya respon alergi. Reseptor histamin 1 terletak di otak, otot polos saluran nafas (bronkus), gastrointestinal tract, genitourinary system, sistem kardiovaskuler, adrenal medulla, sel endotelial dan limfosit. Contoh-contoh obat yang memblokade reseptor histamin 1 yaitu :
1. Generasi I : klorfeniramin, difenhidramin, dimenhidrinat, deksklofeniramin.
2. Generasi II : astemizol, cetirizin, loratadin, terfenadin, triprolidin.
3. Generasi III : feksofenadin, deksloratadin, levocetirizin.
Minggu, 19 Desember 2010
Inflamasi apaan sih???
Duh .. rasanya udah setaun lebih blog ku gak keurus. Pengen nulis lagi tapi belum punya ide buat nulis apa. Hehe. Oke deh.. Mau berbagi tentang farmakologi dehh, kan udah dapet kuliahnya. Hehehe.
Well.. kita bahas yukk apa sih inflamasi itu dan bagaimana kerja obat-obat antiinflamasi? Inflamasi adalah suatu respon normal terhadap luka dan jaringan yang disebabkan karena trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-zat mikrobiologi. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak mikroorganisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan dan mengatur derajat perbaikan iritan.
Inflamasi biasanya disertai dengan nyeri. Nyeri disini terjadi karena produksi prostaglandin yang berlebihan. Sebenernya prostaglandin itu juga diperlukan tubuh untuk proteksi lambung.
Nah.. sekarang kita bahas yukk.. gimana sih kerja obat antiinflamasi??
Obat antiinflamasi terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah golongan Steroid. Obat-obat golongan steroid bekerja menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat metabolisme phospatidylcholine menjadi asam arakidonat. Sehingga prostaglandin tidak akan terbentuk, sehingga efek inflamasi tidak ada. Namun, obat-obat golongan ini memberikan efek samping seperti moonface, hipertensi, osteoporosis dan hambatan pertumbuhan. Contoh obat-obat steroid seperti deksametason, betametason dan hidrokortison.
Mekanisme obat antiinflamasi lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah :
Obat antiinflamasi yang kedua yaitu golongan Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) atau biasa diistilahkan Non Steroid Antiinflamatory Drugs (NSAIDs). Obat-obat AINS menghambat pembentukan prostaglandin melalui jalur sikloogsigenase. Sehingga prostaglandin tidak terbentuk. Obat-obat AINS memiliki efek samping seperti maag karena biasanya obat-obat AINS bersifat asam. Selain itu karena prostaglandin terhambat, akibatnya proteksi lambung tidak ada sehingga akan berbahaya jika lambung terlalu asam.
Kayaknya baru ini deh yang bisa aku ceritain.. Besok-besok aku cerita lagi dehh.. :)
Well.. kita bahas yukk apa sih inflamasi itu dan bagaimana kerja obat-obat antiinflamasi? Inflamasi adalah suatu respon normal terhadap luka dan jaringan yang disebabkan karena trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-zat mikrobiologi. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak mikroorganisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan dan mengatur derajat perbaikan iritan.
Inflamasi biasanya disertai dengan nyeri. Nyeri disini terjadi karena produksi prostaglandin yang berlebihan. Sebenernya prostaglandin itu juga diperlukan tubuh untuk proteksi lambung.
Nah.. sekarang kita bahas yukk.. gimana sih kerja obat antiinflamasi??
Obat antiinflamasi terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah golongan Steroid. Obat-obat golongan steroid bekerja menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat metabolisme phospatidylcholine menjadi asam arakidonat. Sehingga prostaglandin tidak akan terbentuk, sehingga efek inflamasi tidak ada. Namun, obat-obat golongan ini memberikan efek samping seperti moonface, hipertensi, osteoporosis dan hambatan pertumbuhan. Contoh obat-obat steroid seperti deksametason, betametason dan hidrokortison.
Mekanisme obat antiinflamasi lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah :
Obat antiinflamasi yang kedua yaitu golongan Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) atau biasa diistilahkan Non Steroid Antiinflamatory Drugs (NSAIDs). Obat-obat AINS menghambat pembentukan prostaglandin melalui jalur sikloogsigenase. Sehingga prostaglandin tidak terbentuk. Obat-obat AINS memiliki efek samping seperti maag karena biasanya obat-obat AINS bersifat asam. Selain itu karena prostaglandin terhambat, akibatnya proteksi lambung tidak ada sehingga akan berbahaya jika lambung terlalu asam.
Kayaknya baru ini deh yang bisa aku ceritain.. Besok-besok aku cerita lagi dehh.. :)
Kamis, 29 Oktober 2009
Siapa siih Farmasis itu ??
Farmasis….apa sih farmasis itu ?? Farmasis/apoteker adalah seseorang yang bekerja di apotek, bukan ? Farmasis adalah seseorang yang diberi kewenangan untuk menjadi kepala atau pendiri sebuah apotek. Tentunya bukan hanya sekedar tinggal membangun tempat penjualan obat di suatu tempat dan langsung menamainya dengan istilah apotek. Tidak, tidak sesederhana itu. Seorang Farmasis harus memerlukan suatu Surat Izin Apotek (SIA) untuk dapat mendirikan apotek di suatu tempat.
Menurut PP No. 26 tahun 1965 pada pasal 1 yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan usaha-usaha dalam bidang farmasi dan kefarmasian. Namun PP tersebut kemudian diubah dengan keluarnya PP No. 25 tahun 1965 tentang apotek bahwa apotek adalah suatu tempat tertetu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat terhadap masyarakat. Permenkes No. 922 tahun 1993 menyebutkan bahwa apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Keputusan Mentri Kesehatan No. 1332 tahun 2002 maupun Kepmenkes No. 1027 tahun 2004 sedikit mengubah pengertian apotek bahwa apotek adalah tempat tertentu dilakukannya pekerjaan farmasi dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa apotek merupakan sebuah sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Selain itu apotek juga sebagai salah satu tempat pengabdian pekerjaan apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Adapun tugas dan fungsi apotek adalah :
• Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
• Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
• Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
Pada proses pengajuan SIA apoteker melalui proses yang tidak singkat. Ia harus mengajukan permohonan ijin apotek ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Disini apoteker dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala BPOM untuk melakukan pemeriksaan setempat. Kemudian hasil pemeriksaan dilaporkan menggunakan formulir APT-3. Jika telah memenuhi syarat barulah SIA tersebut dapat keluar sehingga apotek dapat didirikan di suatu tempat.
Begitulah peran serta seorang apoteker dalam mengajukan permohonan SIA. Dan hal semacam ini hanya boleh dilakukan oleh seorang apoteker. Seorang apoteker tidak jauh bedanya dengan soerang dokter. Seorang apoteker dan dokter sama-sama mempelajari tentang struktur anatomi fisiologi manusia, efek farmakologi suatu obat, dan beberapa ilmu lainnya yang hampir mirip.
Orang-orang awam berpendapat bahwasannya seorang farmasis/apoteker adalah seorang “penjaga toko obat”. Padahal jika kita lihat lebih dalam seorang apoteker tidak layak disebut sebagai “penjaga toko obat”. Pendapat seperti itu sepertinya perlu kita luruskan. Kita perlu memberitahukan kepada mereka yang masih awam bahwasannya seorang apoteker harus menempuh pendidikan S-1 farmasi baru kemudian menempuh program profesi apoteker. Meskipun nantinya hanya berjualan obat, seorang apoteker telah diajari bagaimana obat itu akan bereaksi di dalam tubuh pasien, bagaiman efeknya, bagaimana efek sampingnya, seorang apoteker telah mendapat pelajaran seperti itu. Berbeda dengan tukang jualan obat di warung-warung yang hanya mengenal merk dagang obat saja tanpa mengenal apa kandungannya dan apa efeknya. Seorang apoteker juga harus melakukan Sumpah Apoteker seperti layaknya seorang dokter yang harus melakukan Sumpah Dokter.
Jadi seorang apoteker bukan hanya “tukang jualan obat”, melainkan seorang apoteker adalah tenaga kerja yang mengabdikan diri pada bidang kesehatan serta memiliki kemampuan pada bidang kesehatan. Jadi, sebenarnya jika anda ada keluhan-keluhan penyakit-penyakit ringan dalam diri anda, anda dapat menanyakan langsung kepada apoteker penanggung jawab apotek tersebut tanpa harus langsung ke dokter, dalam lingkup konsultasi ringan tentang penyakit tanpa bayar mahal ke dokter..... ^_^.
Menurut PP No. 26 tahun 1965 pada pasal 1 yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan usaha-usaha dalam bidang farmasi dan kefarmasian. Namun PP tersebut kemudian diubah dengan keluarnya PP No. 25 tahun 1965 tentang apotek bahwa apotek adalah suatu tempat tertetu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat terhadap masyarakat. Permenkes No. 922 tahun 1993 menyebutkan bahwa apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Keputusan Mentri Kesehatan No. 1332 tahun 2002 maupun Kepmenkes No. 1027 tahun 2004 sedikit mengubah pengertian apotek bahwa apotek adalah tempat tertentu dilakukannya pekerjaan farmasi dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa apotek merupakan sebuah sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Selain itu apotek juga sebagai salah satu tempat pengabdian pekerjaan apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Adapun tugas dan fungsi apotek adalah :
• Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
• Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
• Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
Pada proses pengajuan SIA apoteker melalui proses yang tidak singkat. Ia harus mengajukan permohonan ijin apotek ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Disini apoteker dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala BPOM untuk melakukan pemeriksaan setempat. Kemudian hasil pemeriksaan dilaporkan menggunakan formulir APT-3. Jika telah memenuhi syarat barulah SIA tersebut dapat keluar sehingga apotek dapat didirikan di suatu tempat.
Begitulah peran serta seorang apoteker dalam mengajukan permohonan SIA. Dan hal semacam ini hanya boleh dilakukan oleh seorang apoteker. Seorang apoteker tidak jauh bedanya dengan soerang dokter. Seorang apoteker dan dokter sama-sama mempelajari tentang struktur anatomi fisiologi manusia, efek farmakologi suatu obat, dan beberapa ilmu lainnya yang hampir mirip.
Orang-orang awam berpendapat bahwasannya seorang farmasis/apoteker adalah seorang “penjaga toko obat”. Padahal jika kita lihat lebih dalam seorang apoteker tidak layak disebut sebagai “penjaga toko obat”. Pendapat seperti itu sepertinya perlu kita luruskan. Kita perlu memberitahukan kepada mereka yang masih awam bahwasannya seorang apoteker harus menempuh pendidikan S-1 farmasi baru kemudian menempuh program profesi apoteker. Meskipun nantinya hanya berjualan obat, seorang apoteker telah diajari bagaimana obat itu akan bereaksi di dalam tubuh pasien, bagaiman efeknya, bagaimana efek sampingnya, seorang apoteker telah mendapat pelajaran seperti itu. Berbeda dengan tukang jualan obat di warung-warung yang hanya mengenal merk dagang obat saja tanpa mengenal apa kandungannya dan apa efeknya. Seorang apoteker juga harus melakukan Sumpah Apoteker seperti layaknya seorang dokter yang harus melakukan Sumpah Dokter.
Jadi seorang apoteker bukan hanya “tukang jualan obat”, melainkan seorang apoteker adalah tenaga kerja yang mengabdikan diri pada bidang kesehatan serta memiliki kemampuan pada bidang kesehatan. Jadi, sebenarnya jika anda ada keluhan-keluhan penyakit-penyakit ringan dalam diri anda, anda dapat menanyakan langsung kepada apoteker penanggung jawab apotek tersebut tanpa harus langsung ke dokter, dalam lingkup konsultasi ringan tentang penyakit tanpa bayar mahal ke dokter..... ^_^.
Selasa, 20 Oktober 2009
yyuuukk...Kenali beberapa jenis penyakit !!!
Banyak sekali kita ketahui berbagai jenis penyakit. Kita ambil satu contoh penyakit batuk. Banyak sekali diantara kita yang sering sekali mengabaikan batuk. Padahal batuk itu jika diabaikan bisa berakibat fatal pada organ-organ yang bersangkutan. Misal paru-paru, tenggorokan bahkan kadang bisa berefek pada timbulnya demam. Disini saya ingin sekali berbagi kepada teman-teman tentang definisi berbagai jenis penyakit ringan dan juga bagaimana cara pengobatannya. Saya fikir bacaan yang saya buat ini memang cukup sederhana, namun saya yakin banyak yang bisa kita ambil dari dalamnya.
Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh oleh upaya pertahanan tubuh untuk melawan penyakit. Demam atau naiknya suhu tubuh harus diwaspadai apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas dirumah. Analgesic-antipiretik merupakan obat untuk meringankan demam tersebut. masyarakat lebih mengenal dengan nama Parasetamol/ibuprofen (Para asetil amino fenol/Asetaminofen). Obat ini banyak dijual dipasaran karena mampunyai efek samping yang ringan.
Analgesic merupakan penghilang rasa sakit pada sendi dan nyeri. Contohnya seperti Aspirin, Ibuprofen. Sedangkan antipiretik merupakan penurun panas. Contohnya Parasetamol.
Obat analgesic-antipiretik yang banyak beredar di Indonesia antara lain :
a. Parasetamol
Kandungan obat ini antara lain : parasetamol 120 mg/5 ml sirup. Obat ini dapat mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan panas. Obat ini mempunyai efek samping antara lain : reaksi hipersensitif, dosis tinggi, merusak hati. Dosis : orang dewasa 3-4 x 4 sendok teh sehari, anak 8-12 tahun 3-4 x 2-4 sendok teh sehari, anak 1-6 tahun 3-4 x 1-2 sendok teh, anak < 1 tahun3-4 x ½-1 sendok teh. Tiap botol 60 ml.
b. Anafen
Kandungan obat ini antara lain : ibuprofen 100 mg/5 ml. Obat ini dapat menurunkan demam pada anak-anak, meringankan nyeri ringan sampai sedang. Kontraindikasi : tukak peptic berta, hipersensitifitas, penderita dengan gejala asma, rhinitis atau urtikaria, kehamilan trimester ketiga. Dosis : dewasa 3-4 x sehari 200 mg, anak-anak dosis anjuran 20 mg/kg BB terbagi, 1-2 tahun 3-4 x sehari 50 mg (2,5 ml), 3-7 tahun 3-4 x sehari 100 mg (5 ml). 8-12 tahun 3-4 x sehari 200 mg (10 ml). Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 1 tahun. Harus diminum sesudah makan. Komposisi botol 60 ml dengan harga Rp 10.000,00.
c. Allogon
Kandungan obat ini antara lain : asam mefenamat 250 mg ; 500 mg. Indikasi : sakit gigi, sakit kepala, pegal otot dan sendi. Kemasan : (HNA+) blister 4 kaplet 250 mg dengan harga Rp 1.100,00 ; 2x10 kaplet 500 mg dengan harga Rp 12.100,00.
Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari 3 kali dalam sehari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih. Diare disebabkan karena virus, bakteri, parasit, anak sedang terapi dengan pemakain anibiotika, alergi susu. Diare dapat diatasi dengan obat-obat sebagai berikut :
a. Diapet
Kandungan obat ini : ekstrak Psidii folium 23,5 %, ekstrak Curcumae domesticate rizhoma 12,5 %, ekstrak Coix lacrima jobi semen 18 %, ekstrak Phellodendri radix 23 %, ekstrak Coptidis rizhoma 23 %. Indikasi : mengobati mencret dan memadatkan kembali feses yang cair, mengatasi rasa mulas (hindari makanan atau minuman yang asam dan pedas selama belum sembuh). Dosis : dewasa dan anak-anak 2-3 x sehari 2 kapsul ; untuk penyembuhan diare akut 2x2 kapsul. Kemasan : dos 22x4 kapsul dengan harga Rp 1.700,00.
b. Diaryn
Kandungan obat ini : bismuth sub salisilat 262 mg. Indikasi : pengobatan diare tidak spesifik yaitu yang tidak berdarah dan tidak diketahui penyebabnya. Kemasan : (HNA+) strip 4 tablet Rp 1.540,00.
c. Diasec
Kandungan obat ini : loperamida-HCl 2 mg. idikasi : diare akut non spesifik, diare sehubungan dengan raang usus. Kontra indikasi : anak dibawah 12 tahun. Efek samping : ringan seperti nyeri perut, rasa kembung, mulut kering, mual, muntah, ruam kulit. Dosis : diare akut dewasa dosis awal 2 tablet ; anak > 5 tahun dosis awal 1 tablet, selanjutnya 1 tablet setiap kali diare. Kemasan : (HNA+) dos 10 tablet Rp 14.000,00.
Batuk
Adalah suatu reflek fisiologi kaedaan sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, penyebabnya antara lain karena infeksi virus misalnya virus selesma, influenza, cacar air dan juga oleh radang pada cabang bulu tenggorokan. Penyebab lain batuk adalah peradangan dari jaringan paru-paru, tumor dan juga akibat efek samping beberapa obat (penghambat-ACE). Jenis-jenis batuk ada dua yaitu batuk berdahak dan batuk tidak berdahak. Pada batuk tidak berdahak penderita merasakan kering, gatal dan perih pada bagian tenggorokan. Pada saat dalam kondisi ini penderita diberikan obat yang sifatnya antitusif. Sedangkan obat berdahak penderita akan mengeluarkan dahak atau lendir saat batuk disertai kesulitan bernapas dan sesak.. pada pasien seperti ini diberikan obat yang sifatnya ekspektoran (menekan batuk). Tujuannya menekan agar batuk keluar. Obat-obat untuk mengatasi batuk antara lain :
a. OBH afiat
Kandungan obat ini : tiap 5 ml mengandung succus liquiritae 166,66mg, ammonium klorida 100 mg, ammonium Annisi sp 100 mg, etanol 1,44%, minyak permen qs, menthol qs. Indikasi : ekspetoran pada batuk. Kontra indikasi : pendeita pada gangguan hati dan ginjal. Dosis : dewasa 1-4x sehari 1 sendok makan, anak-anak 1-4 x sehari 1 sendok teh. Kemasan : (HNA+) botol 100ml dengan harga RP 3.750,00
b. OBH nellco
Kandungan obat ini : tiap sendok takar (5 ml) mengandung Glycyrrhizae Succus 167 mg, ammonium klorida 100 mg. indikasi : ekspektoran pada gangguan batuk berdahak. Kemasan : botol 100 ml sirup; 55 ml sirup
c. OBH supercito
Obat ini mengandung : tiap 5 ml larutan mnengandung succuc liquatitiae 166,5 mg, ammonium klorida 100 mg, sasa 100 mg, efedrin HCl 3,75 mg. indikasai : batuk, mengeluarkan lender, sesak nafas. Dosis : dewasa 3-4x sehari 2 sendok takar, anak 1-6 tahun : 3-4x sehari ½ sendok takar, 6-12 tahun : 3-4x sehari 1 sendok takar. Kemasan : botol 100 ml dengan harga R 4.100,00
Referensi
Anonim, 2007, ISO Infomasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 42-2007, Jakarta, PT Ikrar MAndiri Abadi
Anonim, 2009, Publikasi Informasi Obat, Yogyakarta : Ismafarsi
Anonim, 2007, Info Seputar Kesehatan, http://seputar-sehat.blogspot.com/
Rahardja, Kirana, dan Tan hoan Tjay, 2003, Obat-Obat Penting, Jakarta, PT Elex Media Komputindo
Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh oleh upaya pertahanan tubuh untuk melawan penyakit. Demam atau naiknya suhu tubuh harus diwaspadai apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas dirumah. Analgesic-antipiretik merupakan obat untuk meringankan demam tersebut. masyarakat lebih mengenal dengan nama Parasetamol/ibuprofen (Para asetil amino fenol/Asetaminofen). Obat ini banyak dijual dipasaran karena mampunyai efek samping yang ringan.
Analgesic merupakan penghilang rasa sakit pada sendi dan nyeri. Contohnya seperti Aspirin, Ibuprofen. Sedangkan antipiretik merupakan penurun panas. Contohnya Parasetamol.
Obat analgesic-antipiretik yang banyak beredar di Indonesia antara lain :
a. Parasetamol
Kandungan obat ini antara lain : parasetamol 120 mg/5 ml sirup. Obat ini dapat mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan panas. Obat ini mempunyai efek samping antara lain : reaksi hipersensitif, dosis tinggi, merusak hati. Dosis : orang dewasa 3-4 x 4 sendok teh sehari, anak 8-12 tahun 3-4 x 2-4 sendok teh sehari, anak 1-6 tahun 3-4 x 1-2 sendok teh, anak < 1 tahun3-4 x ½-1 sendok teh. Tiap botol 60 ml.
b. Anafen
Kandungan obat ini antara lain : ibuprofen 100 mg/5 ml. Obat ini dapat menurunkan demam pada anak-anak, meringankan nyeri ringan sampai sedang. Kontraindikasi : tukak peptic berta, hipersensitifitas, penderita dengan gejala asma, rhinitis atau urtikaria, kehamilan trimester ketiga. Dosis : dewasa 3-4 x sehari 200 mg, anak-anak dosis anjuran 20 mg/kg BB terbagi, 1-2 tahun 3-4 x sehari 50 mg (2,5 ml), 3-7 tahun 3-4 x sehari 100 mg (5 ml). 8-12 tahun 3-4 x sehari 200 mg (10 ml). Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 1 tahun. Harus diminum sesudah makan. Komposisi botol 60 ml dengan harga Rp 10.000,00.
c. Allogon
Kandungan obat ini antara lain : asam mefenamat 250 mg ; 500 mg. Indikasi : sakit gigi, sakit kepala, pegal otot dan sendi. Kemasan : (HNA+) blister 4 kaplet 250 mg dengan harga Rp 1.100,00 ; 2x10 kaplet 500 mg dengan harga Rp 12.100,00.
Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari 3 kali dalam sehari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih. Diare disebabkan karena virus, bakteri, parasit, anak sedang terapi dengan pemakain anibiotika, alergi susu. Diare dapat diatasi dengan obat-obat sebagai berikut :
a. Diapet
Kandungan obat ini : ekstrak Psidii folium 23,5 %, ekstrak Curcumae domesticate rizhoma 12,5 %, ekstrak Coix lacrima jobi semen 18 %, ekstrak Phellodendri radix 23 %, ekstrak Coptidis rizhoma 23 %. Indikasi : mengobati mencret dan memadatkan kembali feses yang cair, mengatasi rasa mulas (hindari makanan atau minuman yang asam dan pedas selama belum sembuh). Dosis : dewasa dan anak-anak 2-3 x sehari 2 kapsul ; untuk penyembuhan diare akut 2x2 kapsul. Kemasan : dos 22x4 kapsul dengan harga Rp 1.700,00.
b. Diaryn
Kandungan obat ini : bismuth sub salisilat 262 mg. Indikasi : pengobatan diare tidak spesifik yaitu yang tidak berdarah dan tidak diketahui penyebabnya. Kemasan : (HNA+) strip 4 tablet Rp 1.540,00.
c. Diasec
Kandungan obat ini : loperamida-HCl 2 mg. idikasi : diare akut non spesifik, diare sehubungan dengan raang usus. Kontra indikasi : anak dibawah 12 tahun. Efek samping : ringan seperti nyeri perut, rasa kembung, mulut kering, mual, muntah, ruam kulit. Dosis : diare akut dewasa dosis awal 2 tablet ; anak > 5 tahun dosis awal 1 tablet, selanjutnya 1 tablet setiap kali diare. Kemasan : (HNA+) dos 10 tablet Rp 14.000,00.
Batuk
Adalah suatu reflek fisiologi kaedaan sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, penyebabnya antara lain karena infeksi virus misalnya virus selesma, influenza, cacar air dan juga oleh radang pada cabang bulu tenggorokan. Penyebab lain batuk adalah peradangan dari jaringan paru-paru, tumor dan juga akibat efek samping beberapa obat (penghambat-ACE). Jenis-jenis batuk ada dua yaitu batuk berdahak dan batuk tidak berdahak. Pada batuk tidak berdahak penderita merasakan kering, gatal dan perih pada bagian tenggorokan. Pada saat dalam kondisi ini penderita diberikan obat yang sifatnya antitusif. Sedangkan obat berdahak penderita akan mengeluarkan dahak atau lendir saat batuk disertai kesulitan bernapas dan sesak.. pada pasien seperti ini diberikan obat yang sifatnya ekspektoran (menekan batuk). Tujuannya menekan agar batuk keluar. Obat-obat untuk mengatasi batuk antara lain :
a. OBH afiat
Kandungan obat ini : tiap 5 ml mengandung succus liquiritae 166,66mg, ammonium klorida 100 mg, ammonium Annisi sp 100 mg, etanol 1,44%, minyak permen qs, menthol qs. Indikasi : ekspetoran pada batuk. Kontra indikasi : pendeita pada gangguan hati dan ginjal. Dosis : dewasa 1-4x sehari 1 sendok makan, anak-anak 1-4 x sehari 1 sendok teh. Kemasan : (HNA+) botol 100ml dengan harga RP 3.750,00
b. OBH nellco
Kandungan obat ini : tiap sendok takar (5 ml) mengandung Glycyrrhizae Succus 167 mg, ammonium klorida 100 mg. indikasi : ekspektoran pada gangguan batuk berdahak. Kemasan : botol 100 ml sirup; 55 ml sirup
c. OBH supercito
Obat ini mengandung : tiap 5 ml larutan mnengandung succuc liquatitiae 166,5 mg, ammonium klorida 100 mg, sasa 100 mg, efedrin HCl 3,75 mg. indikasai : batuk, mengeluarkan lender, sesak nafas. Dosis : dewasa 3-4x sehari 2 sendok takar, anak 1-6 tahun : 3-4x sehari ½ sendok takar, 6-12 tahun : 3-4x sehari 1 sendok takar. Kemasan : botol 100 ml dengan harga R 4.100,00
Referensi
Anonim, 2007, ISO Infomasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 42-2007, Jakarta, PT Ikrar MAndiri Abadi
Anonim, 2009, Publikasi Informasi Obat, Yogyakarta : Ismafarsi
Anonim, 2007, Info Seputar Kesehatan, http://seputar-sehat.blogspot.com/
Rahardja, Kirana, dan Tan hoan Tjay, 2003, Obat-Obat Penting, Jakarta, PT Elex Media Komputindo